HomeOpini NetizenTolak Perpanjangan PPKM, Mahasiswa Hingga Ojol Gelar Aksi di Sejumlah Wilayah

Tolak Perpanjangan PPKM, Mahasiswa Hingga Ojol Gelar Aksi di Sejumlah Wilayah

Published on

Wacana perpanjangan PPKM menuai kontroversi di masyarakat. Diketahui, sejak 02 Juli 2021 lalu sejumlah wilayah di Indonesia tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal tersebut guna menekan angka penyebaran Covid-19 yang terus meluas dan meningkat secara signifikan. Namun diterapkannya aturan ini berimbas ke berbagai sektor, terutama ekonomi masyarakat pekerja sektor non esensial. Hilangnya lapangan pekerjaan dan mata pencaharian membuat masyarakat khawatir justru tidak dapat menghasilkan uang untuk mencukupi kebutuhan harian. Namun tingginya jumlah kasus dan tingkat kematian mau tak mau membuat pemerintah mengambil langkah untuk memperpanjang kegiatan pembatasan. Isu perpanjangan tersebut pun menuai protes oleh berbagai kalangan. Tidak hanya itu, bahkan berbagai lapisan masyarakat menggelar aksi di sejumlah wilayah. Gelombang aksi tersebut pun ramai dibicarakan oleh warganet hingga topik ini sempat menduduki trending topik Twitter.

Perpanjangan PPKM

Netray melakukan pemantauan terkait aksi penolakan tersebut sejak 18 Juli 2021 sampai dengan 22 Juli 2021. Melalui pantauan Netray ditemukan sebanyak 15.6 Ribu total tweets dengan didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi terkait topik ini mencapai 17.6 Juta dengan potensi jangkuan sebesar 97.2 Juta. Pukulan ekonomi akibat hilangnya mata pencaharian membuat masyarakat resah. Terlebih masyarakat merasa tidak hanya butuh diberi perlindungan dari Covid-19 namun juga dari kelaparan yang saat ini juga menjadi ancaman. Tak heran perpanjangan aturan PPKM menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat pekerja harian khususnya.

Berdasarkan grafik di atas terlihat perbincangan terkait topik ini mulai mencuat pada 21 Juli 2021 dan naik secara signifikan pada hari berikutnya. Diketahui, sejumlah mahasiswa, komunitas ojek online (ojol) dan sejumlah pemuda Bandung menggelar aksi demo untuk menolak diperpanjangnya PPPKM. Mereka menilai PPKM tidak efektif dan berdampak pada ekonomi masyarakat yang semakin menyengsarakan. Aksi tersebut digelar di depan kantor Wali Kota Bandung pada Rabu, 21 Juli 2021. Tak hanya di Bandung, aksi serupa juga dilakukan di sejumlah wilayah lainnya, seperti Yogyakarta dan Balikpapan.

Tak hanya mahasiswa, sejumlah buruh dan pekerja harian lepas pun menolak diperpanjangnya PPKM. Dilansir dari laman suarajogja.id Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Korwil DIY menganggap bahwa PPKM Darurat yang dilaksanakan sejak 3-19 Juli tak memberikan solusi bagi masyarakat. Sementara itu, melalui Top Words terlihat beberapa kosa kata terkait topik ini seperti, Bandung, Balikpapan, PPKM, Tolak, Demo, Perjuangan, Revolusi dan beberapa kosa kata lainnya. Lalu seperti apa perbincangan warganet di Twitter menanggapi peristiwa ini?

Demo Tolak Perpanjangan PPKM, Warganet: Pelan Pelan Kita Mampus

Gejolak penolakan perpanjangan PPKM tidak hanya digelar di sejumlah wilayah, melainkan juga di ranah media sosial Twitter. Demikian pula dukungan terhadap aksi tersebut yang juga disuarakan oleh sejumlah pengguna media sosial Twitter melalui akun mereka. Hal ini terlihat melalui beberapa tweets berikut ini.

Seruan untuk melakukan aksi serupa pun digaungkan oleh warganet yang sepakat untuk menolak PPKM diperpanjang. Tak hanya itu, salah satu warganet juga mengatakan PPKM bukan merupakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, melainkan Pelan Pelan Kita Mampus. Di Bandung aksi tersebut pun berakhir ricuh dengan dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian. Tak hanya itu, seperti terlihat melalui akun @rmol_id pihak kepolisian mengatakan bahwa mereka yang menggelar aksi tersebut ditunggangi oleh pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan.

Meski demikian, sebagian warganet justru mengomentari aksi tersebut dan menyampaikan ketidaksetujuan mereka. Mereka menilai aksi tersebut justru dapat berdampak pada meningkatnya kembali penyebaran Covid-19 akibat kerumunan yang terjadi. Tidak hanya itu, sebagian warganet tersebut juga mengatakan aksi tersebut justru tidak mewakili masyarakat dan tidak mendapatkan empati dari masyarakat.

Melalui media populer pantauan Netray terlihat beberapa unggahan video yang menunjukkan berlansungnya aksi di sejumlah wilayah. Perpanjangan PPKM menjadi polemik yang dinilai memberatkan dan mempersulit masyarakat. Hal tersebut kemudian memicu terjadinya gelombang penolakan di sejumlah wilayah tersebut.

Top Categories

Pada kategori Top People terlihat akun @QaillaAsyiqah menempati urutan teratas kategori ini. Tak hanya menempati kategori Top People, akun tersebut juga masuk dalam kategori media popoler dengan unggahan videonya terkait aksi penolakan di sejumlah wilayah. Sementara itu, melalui Top Locations terlihat beberapa titik lokasi digelarnya sejumlah aksi penolakan perpanjangan PPKM yang masuk dalam kategori ini, seperti Bandung dan Ambon.

Wacana diperpanjangnya PPKM memantik gelombang penolakan di sejumlah wilayah. Aksi tersebut menyampaikan aspirasi masyarakat yang terdampak pandemi dan terdampak aturan PPKM yang berimbas pada kondisi perekonomian mereka, terutama buruh pekerja harian. Sebagian masyarakat menilai PPKM tidak efektif dan justru mempersulit mereka yang bekerja di sektor non esensial. Meski demikian aksi tersebut juga menuai pro dan kontra dari warganet yang menilai demo tersebut justru dapat memperburuk penyebaran Covid-19.

Demikian hasil pantauan Netray, simak hasil analisis dan informasi terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

More like this

Insight Analisis Sentimen Debat 1-5: Siapa yang Paling Populer?

Netray mengumpulkan hasil analisis sentimen debat capres cawapres untuk melihat bagaimana respons warganet Twitter...

Analisis Sentimen Debat Capres Terakhir; Anies Kembali Unggul

Debat capres terakhir telah dilaksanakan pada Minggu 4 Februari 2024. Ketiga calon presiden memamerkan...

Larangan Impor Pakaian Bekas Lindungi UMKM, Warganet Pertanyakan Maraknya Produk Cina

Pemenerintah mempertegas larangan impor pakaian bekas karena dianggap dapat menggagu industri tekstil dalam negeri...
%d bloggers like this: