HomeKesehatanSetelah Enam Bulan Covid-19, Kini Bermutasi: Benarkah Lebih Berbahaya?

Setelah Enam Bulan Covid-19, Kini Bermutasi: Benarkah Lebih Berbahaya?

Published on

Setelah enam bulan pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia kini dikabarkan virus tersebut telah bermutasi. Kabar tersebut tentu menyebabkan masyarakat semakin khawatir akan bahaya dari virus ini. Lalu, bagaimana pemberitaan terkait topik tersebut dan bagaimana tanggapan warganet? Berikut ulasannya.

Pantauan News Netray

Media monitoring Netray memantau pemberitaan terkait topik ini sejak 24 Agustus 2020 s.d 07 September 2020. Selama periode tersebut ditemukan 612 artikel terkait yang berasal dari 87 media pemberitaan daring dan didominasi oleh topik seputar kesehatan dan gaya hidup.

Terlihat pemberitaan terkait topik tersebut mulai memuncak sejak 31 Agustus 2020 dan didominasi oleh pemberitaan bersentimen negatif. Sedangkan puncak pemberitaan terjadi pada 02 Agustus 2020.

Seberapa Berbahayakah?

Penyebaran yang semakin masif dari Covid-19 tentu dipengaruhi oleh mobilitas mayarakat. Pergerakan dan perpindahan ruang menjadi salah satu pemicu semakin mewabahnya virus ini. Terlebih di tengah era New Normal saat ini yang semakin membuat masyarakat leluasa beraktivitas d luar rumah hingga kini dikabarkan bahwa Covid-19 terdeteksi telah bermutasi.

Penelitian terkait mutasi dari virus tersebut pun telah dilakukan, kabarnya virus tersebut memang lebih menular tapi tidak mempengaruhi tingkah keparahan. Pemerintah pun meminta masyarakat untuk tidak terlalu cemas, sebab mutasi dari virus ini juga tidak mempengaruhi kinerja pembuatan vaksin.

Mutasi dari virus ini disebut dengan D614G yang dikabarkan tidak memperparah namun dapat menginfeksi inang tanpa gejala. Menristek juga mengabarkan mutasi D614G telah terdeteksi di berbagai wilayah, seperti Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Tangerang, hingga Bandung. Selain itu, peneliti dari UGM juga menemukan indikasi dari mutasi virus ini di wilayah Jawa Tengah.

Universitas Gadjah Mada menjadi Top Facilities dalam topik ini diikuti oleh beberapa fasilitas lainnya. Seperti diketahui, UGM menjadi salah satu perguruan tinggi yang ikut melakukan penelitian terkait virus Covid-19. Selain itu, juga terlihat sepuluh portal media pemberitaan daring yang memiliki intensitas yang tinggi dalam menerbitkan pemberitaan terkait topik ini.

Tanggapan Warganet

Selama periode yang sama Netray menemukan sebanyak 852 cuitan dan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Selain itu, impresi pada topik ini mencapai 10.1 K dengan potensi pencarian mencapai 96.9 M.

Terlihat melalui infografik cuitan tersebut mulai memuncak sejak 31 Agustus dan puncak cuitan terjadi pada 02 September 2020. Namun, cuitan pada topik ini justru didominasi oleh cuitan bersentimen positif. Berikut ini beberapa cuitan warganet Twitter.

Menanggapi hal tersebut warganet justru berharap vaksin dari virus ini segera ditemukan. Selain itu, warganet juga berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadaran agar menerapkan protokol kesehatan dengan lebih disiplin agar dapat menekan angka penyebaran virus yang dikabarkan lebih mudah menginfeksi meski tanpa gejala tersebut.

More like this

Kasus DBD Meningkat di Indonesia, Warganet Mengeluh Terkena DBD Semakin Banyak

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai meningkat beberapa bulan terakhir di berbagai provinsi Indonesia....

Wacana Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Kasus Diabetes Jadi Beban BPJS

Sejak tahun 2021 lalu, pemerintah sudah menggulirkan wacana penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan...

Buruknya Kualitas Udara Jakarta Jadi Pembahasan Media dan Kecaman Warganet

Buruknya kualitas udara Jakarta kini tengah menjadi sorotan. Terlebih saat DKI Jakarta menjadi kota...
%d bloggers like this: