HomeEkonomiPT. KAI Merugi, Warganet Sebut Nama Komisaris Baru Said Aqil

PT. KAI Merugi, Warganet Sebut Nama Komisaris Baru Said Aqil

Published on

Berita tentang penggantian beberapa komisaris jajaran BUMN tengah ramai menghiasi media pemberitaan. Sebelumnya gitaris Slank yakni Abdee tengah disorot media lantaran menduduki jabatan komisaris di PT. Telekomunikasi. Kabar tersebut telah dipantau oleh Netray dalam artikel berjudul Pengangkatan Abdee Slank sebagai Gitaris Tuai Kritikan Warganet. Selain topik pemberitaan tentang Abdee Slank, PT. Kereta Api Indonesia juga menuai sorotan warganet. Kementerian BUMN, menunjuk Said Aqil Siradj yang notabene ketua umum organisasi Nahdlatul Ulama sebagai komisaris utama baru PT. Kereta Api Indonesia. 

Penunjukkan Said Aqil turut dikaitkan oleh warganet dengan meluasnya pemberitaan tentang kerugian yang dialami PT. KAI. Setelah penjabatan beliau sebagai komisaris utama PT. Kereta Api Indonesia, justru tersiar kabar kerugian melanda PT. KAI sebesar Rp315,9 miliar. Seperti apa perbincangan warganet secara garis besar terkait topik ini? Simak ulasan berikut. 

(issue topic)

Kabar kerugian yang dialami oleh PT. KAI terbagi atas 2 topik utama perbincangan. Selama sepekan pemantauan, topik yang paling banyak mendominasi perbincangan yakni terkait dipilihnya Said Aqil sebagai komisaris utama. Kemudian warganet juga turut membahas PT. Garuda Indonesia Tbk yang juga mengalami kerugian. Lagi-lagi opini yang berkembang mengarah pada pergantian komisaris yang dinilai tidak sesuai bidang.

(top words)

Gambaran sekilas pada topik di atas, terkonfirmasi oleh jajaran Top Words. Pada gambar di atas, kata bumn, pendapatan, kereta, dan komisaris tertera dengan ukuran lebih besar daripada kata lainnya. Seperti penjelasan pada gambaran persebaran topik, secara garis besar perbincangan seputar kerugian yang dialami PT. KAI ialah akibat dari kinerja komisaris baru yang dinilai warganet kurang maksimal. Selain itu warganet juga beropini bahwa kerugian ini juga merupakan dampak dari pandemi. Hal itu terlihat dari kata pandemi yang juga berukuran lebih besar daripada kata lainnya. Lantas seperti apa gambaran statistik keramaian warganet? 

Netray melakukan pemantauan terkait isu ini selama sepekan dengan periode 1-7 Juni 2021. Kerugian PT. KAI telah diperbincangkan warganet sebanyak 2,043 tweet. Pembahasan tweet warganet didominasi dengan tweet bersentimen negatif. Topik tersebut mencapai jangkauan yang luas sebanyak 51,6 M, tetapi hanya menarik impresi murni warganet sekitar 835,8K. Berikut gambar persebaran grafik tweet.

Gambar grafik di atas, memperlihatkan puncak pembahasan terjadi pada 3 Juni 2021. Seperti diketahui topik tentang kerugian yang menimpa PT. KAI trending di Twitter pada 3 Juni 2021. Sebanyak 1,366 tweet dengan sentimen negatif mendominasi perbincangan hingga menduduki trending. Kemudian di hari berikutnya masih dipenuhi cuitan dari warganet meskipun tidak begitu ramai seperti tanggal puncak. Bagaimana awal mula keramaian warganet tersebut?

Keramaian warganet bermula dari tweet @geloraco yang menuliskan pemberitaan tentang kerugian yang dialami PT. Kereta Api Indonesia. 

Melalui fitur tweet populer Netray, Gelora News melaporkan kabar kerugian yang dialami PT. KAI senilai Rp315 miliar. Sontak tweet tersebut menuai perhatian hingga menarik interaksi dari warganet berupa komentar dan retweet. Selain itu, warganet juga mempertanyakan kinerja seluruh jajaran PT. KAI dan ketidakmakbulan doa komisaris Said Aqil dalam mengurus kerugian perusahaan.

Puncak Perbincangan PT. KAI 3 Juni 2021 

Interaksi yang dipicu oleh tweet Gelora News menuai tanggapan dari warganet. Beberapa opini warganet mengarah pada pro kontra tentang kerugian yang dialami PT. KAI. 

Pasalnya kerugian yang dialami PT. KAI disebabkan oleh dampak pandemi sehingga kereta mengalami penyusutan jumlah penumpang. Seperti gambar perbincangan di tanggal puncak 3 Juni 2021 di atas. Tweet warganet bernada menyindir berupa pertanyaan terkait mengapa PT. KAI dapat merugi padahal KAI tidak memiliki pesaing usaha. Semua berbondong-bondong menyeret kinerja kabinet pemerintahan presiden Jokowi yang dinilai warganet dipenuhi oleh orang-orang yang bukan ahli dalam bidangnya.

PT. KAI Merugi, Gimana Kinerja Komisaris Baru? 

Pembahasan warganet yang terangkum pada populer tweet di atas, masih berlanjut dengan mempertanyakan kinerja komisaris PT. KAI, Said Aqil. 

Sindiran yang dilayangkan warganet untuk komisaris Said Aqil cukup pedas. Seperti cuitan dari akun @prisma93246654, tweet tersebut menuliskan bahwa kerugian PT. KAI merupakan wujud prestasi yang luar biasa bagi seorang ulama. Selain itu, warganet juga menandai akun presiden Jokowi untuk mengungkapkan keresahannya karena banyak BUMN yang mengalami kerugian. 

Kerugian PT. KAI karena Dampak Pandemi 

Selain tanggapan yang bernada negatif dengan menyeret nama Said Aqil, warganet juga menuliskan opini tentang kerugian PT. KAI karena efek pandemi. 

Contoh tweet di atas merupakan analisis warganet yang menilai bahwa kerugian PT. KAI disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19. Seperti kita ketahui pandemi telah 2 tahun melanda Indonesia. Hal itu jelas mempengaruhi segala bidang termasuk bidang transportasi. Oleh sebab itu, warganet memberikan tanggapan bahwa kerugian PT. KAI di masa pandemi adalah hal wajar. Kemudian tweet akun @Argo_Gede memberikan pandangan lain meskipun PT. KAI mengalami kerugian namun tetap berusaha menjaga pegawai-pegawainya tidak mengalami PHK. 

Jaringan Percakapan 

Pada gambar jaringan percakapan di atas, terdapat akun @geloraco, @jokowi, dan @erickthohir. Akun @geloraco banyak ditandai warganet lantaran cuitannya yang memancing interaksi warganet. Tak luput warganet juga menandai akun Jokowi selaku presiden Indonesia dan Menteri BUMN Erick Thohir. Beberapa akun tersebut merupakan akun yang dinilai warganet memiliki peran penting dalam kasus kerugian PT. Kereta Api Indonesia. 

Penutup 

Kerugian yang dialami PT. Kereta Api Indonesia telah membuat khawatir masyarakat. Beberapa argumen pro dan kontra keluar dari sudut pandang warganet. Terpilihnya Said Aqil yang berasal dari Nahdlatul Ulama dinilai oleh sebagian masyarakat kurang kompeten dalam mengurus  PT. Kereta Api Indonesia. Kemudian di sisi lain, warganet memandang bahwa kerugian PT. KAI disebabkan oleh salah satu faktor yang paling logis yakni efek pandemi. Pandemi jelas meminimalisasi segala aktivitas masyarakat sehingga mengurangi jumlah penumpang kereta. Jumlah penumpang menurun, maka perolehan keuangan pun menurun. Demikian analisis Netray. 

More like this

Bimbel Online Zenius Berhenti Beroperasi, Banjir Apresiasi Warganet X

Dari pertengahan hingga menjelang akhir dekade lalu, aplikasi bimbel online sempat naik daun dalam...

Harga Beras Terus Naik, Bulog Sejumlah Daerah Luncurkan Program Operasi Pasar

Harga beras dan sejumlah harga komoditas pangan bagi masyarakat Indonesia mengalami lonjakan sejak bulan...

Warganet Ungkap BI Checking Kini Bikin Susah Cari Kerja dan Pasangan?

Layanan informasi BI Checking baru-baru ini menjadi bahan perbincangan oleh warganet. Kabarnya ada cerita...
%d bloggers like this: