HomeAnalisisSeri Lapsus: Proyeksi Industri Kecantikan di Masa Mendatang

Seri Lapsus: Proyeksi Industri Kecantikan di Masa Mendatang

Published on

Industri kecantikan merupakan industri yang harus terus berinovasi untuk menghadapi tantangan zaman. Perkembangan industri ini pun dipengaruhi oleh berbagai faktor pendukung, mulai dari kebutuhan pasar hingga kondisi lingkungan yang turut menentukan arah produksi. Untuk melihat perkembangan tersebut Netray telah mengupasnya dalam seri Lapsus yang dapat diakses melalui https://medium.com/@netrayID.

Terdapat banyak faktor pendukung dalam produksi industri kecantikan. Beberapa diantaranya seperti, meningkatnya pengetahuan masyarakat akan kebutuhan tubuh dan kulit mereka secara spesifik juga turut mempengaruhi berbagai produksi industri kecantikan. Keamanan dan kehalalan produk turut menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk yang akan mereka gunakan. Tak hanya itu, kesadaran akan perayaan segala jenis warna kulit dan bentuk tubuh turut berkontribusi cukup besar dalam menentukan arah produksi.

Dewasa ini tren industri kecantikan bergerak menghapus berbagai mitos dan standar kecantikan. Hal ini menjadi tren yang cukup keras digaungkan oleh berbagai brand, baik internasional maupun lokal. Kini masyarakat telah bergerak menghapus stigma terkait berbagai mitos kecantikan dengan slogan semua perempuan itu cantik dan tak melulu harus putih sehingga berbagai brand kini turut memfasilitasi dengan berbagai varian produk mereka. Terlebih, kini berbagai produk perawatan juga hadir dengan melampaui gender. Baik wanita maupun pria kini memiliki kesadaran untuk merawat tubuh mereka.

Berbagai faktor di atas tentu memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah produksi berbagai brand yang bergerak di bidang ini. Untuk itu, setiap produsen kecantikan perlu membaca keinginan pasar serta mengamati seberapa besar insight maupun review dari berbagai produk mereka.

Pembahasan

Pada seri Lapsus kali ini Netray mencoba mengamati dan menganalisis arah pasar industri kecantikan di masa mendatang melalui tren yang berkembang saat ini. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber dan review produk kecantikan. Kemudian, data tersebut diolah dan dianalisis untuk mengamati kebutuhan dan harapan dari pengguna untuk memenuhi tren pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen di masa mendatang.

Untuk dapat membedah arah produksi dan mengamati peluang industri kecantikan di masa mendatang, pertama kita harus mengetahui permasalahan yang paling banyak dialami oleh pengguna. Berikut data yang diolah Netray melalui platform Sociolla.

Gambar 1. Permasalahan Kulit yang Dominan Dialami Pengguna Sociolla

Melalui ulasan dari para pengguna Sociolla, Netray mengklasifikasikan sepuluh permasalahan kulit yang menjadi persoalan dan kebutuhan konsumen. Mulai dari komedo, kulit kombinasi hingga kulit kering menjadi salah satu dari sepuluh permasalahan utama. Hal ini tentu dapat menjadi peluang dari para produsen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menawarkan jawaban dari permasalahan yang mereka alami.

Selain permasalahan kulit tersebut, untuk dapat melihat peluang di masa mendatang Netray mengamati brand yang paling banyak diulas oleh para penggunanya. Sehingga dapat diketahui brand apa saja yang tengah digemari pada periode ini. Hasilnya tampak pada infografik berikut.

Gambar 2. Brand yang Paling Banyak Diulas dalam Laman Sociolla

Melalui penelusuran Netray pada Sociolla tampak NPure, Cosrx, Azarine, dan lain sebagainya menjadi brand yang paling banyak diulas. Pada periode ini N’pure berhasil menempati urutan teratas kategori produk yang paling banyak diulas dalam laman Sociolla. Sebagai brand berbahan dasar natural N’pure dinilai cukup berhasil dalam menghadirkan tren produk green beauty di pasar Tanah Air.

Dari Male Grooming hingga Industri Produk Syari

Sebelumnya, Netray sempat membahas produk halal dalam industri kecantikan dan juga tren male grooming yang termasuk dalam salah satu seri lapsus Netray. Selain male grooming tren pasar syari juga turut mewarnai industri pasar kecantikan tanah air. Kedua tren ini turut mewarnai industri kecantikan di Tanah Air dan menjadi peluang serta tantangan pasar yang bersaing secara ketat untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Gambar 3. Produk Perawatan Pria dalam Pembahasan News

Tak hanya perempuan, kini tren kecantikan juga turut digemari oleh kaum adam. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya produk perawatan yang mulai bermunculan dan ramai dipasaran. Tren ini seolah mengabarkan bahwa beauty bukan lagi persoalan gender. Lalu apakah yang menjadi persoalan bagi kaum adam secara general?

Gambar 4. Permasalahan Kulit Pria di Laman Sociolla

Melalui analisis Netray tampak beberapa permasalahan kulit yang menjadi persoalan kaum adam. Untuk mengatasi hal tersebut mereka juga turut menggunakan berbagai produk perawatan kulit. Netray menemukan beberapa produk yang mencoba menjawab tantangan dan kebutuhan pasar dari persoalan ini.

Gambar 5. Produk yang Paling Banyak Dibeli Oleh Pria di Sociolla

Berbeda dengan kaum hawa yang menggunakan produk yang lebih variatif kaum adam ternyata lebih fokus pada produk perawatan yang bersifat basic atau mendasar. Sebagaimana tampak pada grafik di atas beberapa produk yang menjadi sasaran pengguna kategori pria di Sociolla, seperti produk sunscreen, micellar water, pelembab, dan serum. Meski demikian, di masa mendatang tren ini tentunya akan semakin berkembang seiring dengan semakin variatifnya kebutuhan pasar.

Hal ini tampak melalui munculnya berbagai brand yang fokus menyediakan produk kebutuhan para pria seperti PT Paragon dengan Kahf dan MS Glow varian khusus pria. Melalui berbagai platform e-commerce brand tersebut memasarkan produk mereka. Pertumbuhan ini pun dapat diamati melalui data berikut.

Gambar 6. Profile Kahf dalam Laman Shopee

Melalui official shop nya pada laman Shopee Mall brand Kahf memasarkan setidaknya 58 produk dengan rating penilaian dengan kategori memuaskan. Selain itu, akunnya juga memiliki pengikut yang terbilang cukup ramai bahkan dengan tenggat waktu bergabung baru sejak 14 bulan lalu. Hal ini menunjukan brand perawatan pria ini tumbuh subur di Tanah Air. Lalu salah satu contoh lainnya dapat diamati melalui gambar berikut.

Gambar 7. Profile MS Glow For Men dalam Laman Shopee

Selain Kahf, salah satu produk perawatan yang cukup populer di Tanah Air yaitu MS Glow yang juga secara khusus merilis produk perawatan untuk pria. Melalui official shop nya di laman Shopee Mall, MS Glow For Men memasarkan 25 produknya dengan rating penilaian mencapai 4.8 dari 1.1 ribu ulasan. Bila diamati MS Glow For Men telah lebih bergabung dengan Shopee Mall dibanding dengan Kahf. Meski demikian, Kahf memiliki jumlah pengikut yang lebih banyak dibanding dengan MS Glow yang menggunakan artis-artis ternama sebagai BA dari brand mereka.

Pertumbuhan yang diamati melalui dua sampel brand di atas menunjukan tumbuhnya tren male grooming pada masyarakat Indonesia. Bukan tidak mungkin kesadaran akan pentingnya produk perawatan untuk pria di masa mendatang akan menjadi tren yang semakin digandrungi. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi produsen sekaligus peluang untuk menyediakan produk yang mudah digunakan dan memiliki formula yang baik untuk menjawab persoalan kulit yang dialami pria.

Selain tren male grooming, tren pasar syari juga turut mewarnai industri kecantikan di Tanah Air. Sebelumnya, Netray sempat mengulas tren ini dengan hasil yang dapat diamati melalui artikel Netray yang berjudul “Seri Lapsus: Diversifikasi Pasar untuk Produk Kosmetik Halal Melalui penelusuran Netray Indonesia”.

Melalui hasil penelusuran Netray setidaknya Indonesia memiliki 15 brand lokal populer yang telah tersertifikasi halal oleh LPPOM MUI. Demografi masyarakat yang didominasi beragama Islam juga membuat tren ini ramai digandrungi oleh para konsumen.

Tak hanya itu, label halal pada produk juga dianggap mampu menjamin keamanan produk. Hasilnya, tak sedikit para konsumen yang menjadikan produk dengan label halal menjadi kriteria sebelum melakukan transaksi. Itulah sebabnya tren ini juga dinilai memiliki prospek perkembangan yang baik di masa mendatang.

Mengamati Peluang Melalui Kategori Produk yang Paling Banyak Dicari

Untuk dapat mengamati peluang di masa mendatang kita juga perlu mengetahui bagaimana tren di saat ini. Dengan memahami tren industri pasar saat ini kita dapat mengetahui laju dan arah kebutuhan pasar di masa mendatang. Untuk mengetahui kategori tersebut, Netray menelusuri kategori produk yang paling banyak dicari melalui platform Sociolla. Hasilnya dapat diamati melalui infografik berikut.

Gambar 8. Top Kategori Produk di Sociolla

Melalui infografik di atas tampak sepuluh kategori produk yang paling banyak diburu oleh pengguna Sociolla. Kategori teratas ditempati oleh produk sheet mask dan sunscreen. Keduanya menjadi produk yang paling banyak diburu oleh pengguna platform Sociolla. Sedangkan secara general dari sepuluh kategori tersebut masuk dalam kategori produk perawatan wajah dan rambut yang memiliki peluang cukup baik dalam industri kecantikan.

Melihat Review Pengguna Sebagai Peluang di Masa Mendatang

Selain melalui tren yang tengah digandrungi, prospek industri kecantikan juga dapat diamati melalui impresi dari para penggunanya. Dalam hal ini, ulasan atau review produk menjadi sangat penting untuk diketahui. Ulasan dari para pengguna tersebut dapat menjadi evaluasi dari berbagai brand untuk berbenah. Tidak hanya itu, melalui ulasan tersebut kita juga dapat mengamati kebutuhan pasar yang menjadi tantangan bagi perusahaan.

Gambar 8. Entity Cloud Review

Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk biasanya setiap konsumen memiliki beberapa pertimbangan. Pertimbangan tersebut dapat meliputi, harga, kemasan, tekstur, dan efektivitas. Hal ini dapat dikategorikan melalui review yang tampak pada Entity Cloud Review di atas. Harga affordable, gak terlalu mahal, tidak lengket di kulit, flawless, love the packaging, komedo hilang, dan lain sebagainya menjadi beberapa ulasan produk yang mendominasi laman Shopee.

Selain keempat pertimbangan tersebut, keamanan kandungan produk yang berkaitan dengan BPOM juga menjadi salah satu faktor pendukung dalam menentukan pilihan konsumen. Dengan demikian, pertimbangan tersebut tentunya menjadi tantangan bagi perusahaan yang bertarung dalam merebut pasar di industri ini.

Tren Pasar Sebagai Tantangan Sekaligus Peluang

Untuk dapat mengetahui proyeksi industri kecantikan di masa mendatang kita dapat mengamati laju pergerakan di masa kini. Mulai dari tren yang tengah digandrungi, kategori produk yang paling banyak digemari, hingga review dari para pengguna menjadi pertimbangan brand dalam memproyeksikan produk mereka yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Lalu seperti apakah garis besar tren di masa mendatang setelah mengamati laju industri kecantikan di masa kini. Berikut ulasan Netray.

1. Natural, Vegan, and Eco Friendly

Meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan tampaknya akan turut mewarnai industri kecantikan di masa mendatang. Dewasa ini, para konsumen yang semakin berwawasan menjadikan hal ini sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan sebuah produk yang akan mereka gunakan. Tren green beauty ditandai dengan produk berbahan natural, organik, kemasan yang dapat di daur ulang, proses produksi yang ramah lingkungan, bahan baku yang tidak mengeksploitasi alam, serta cruelty free.

industri kecantikan beauty and clean
Gambar 10. Green and Clean Beauty Concept

Konsep green beauty dianggap sesuai dengan isu lingkungan yang tengah menjadi fokus perhatian warga dunia. Di Tanah Air tren ini telah muncul dan menjadi perhatian khusus bagi pegiat lingkungan. Beberapa brand populer pun telah mencoba memfasilitasi kebutuhan tren ini, seperti N’pure, Avoskin, The Body Shop, Sensatia Botanical, dan lain sebagainya. Beberapa brand tersebut hadir dengan menawarkan produk yang ramah terhadap lingkungan. Lalu seperti apakah geliat pasar dari brand-brand tersebut bila diamati melalui sampel data Shopee?

Gambar 11. Profil N’Pure dalam Laman Shopee

Berdiri sejak 2017 brand lokal N’Pure berhasil menjadi produk yang paling banyak diulas di Sociolla. Selain melalui Sociolla, Netray mencoba mengamati geliat pasar brand dengan green beauty awareness ini melalui Shopee. Melalui profilnya tampak brand ini baru resmi bergabung dengan Shopee sejak 36 bulan lalu dan berhasil mendapatkan setidaknya 508 ribu pengikut. Dengan menawarkan 52 produknya N’Pure mendapatkan rating yang hampir sempurna. Hal ini membuktikan produk dengan bahan natural dan eco friendly memiliki geliat pasar yang cukup baik di Tanah Air.

Gambar 12. Profil Avoskin dalam Laman Shopee

Bila diamati melalui official shop nya pada platform ecommerce Shopee tampak 73 produk yang ditawarkan oleh brand lokal ini. Dengan jumlah pengikut mencapai 716,6 ribu dengan rating yang hampir sempurna. Bergabung sejak 30 bulan lalu Avoskin juga menjamin produk yang mereka jual dibuat dengan konsep green and clean beauty concept.

Gambar 13. Profil The Body Shop dalam Laman Shopee

Geliat brand lainnya yang juga menyuarakan isu lingkungan salah satunya oleh brand The Body Shop. Melalui official shop nya di laman Shopee tampak jumlah produk yang dipasarkan mencapai 861 dari berbagai kategori. Sedangkan jumlah pengikutnya mencapai 808,7 ribu. Wajar saja The Body Shop telah bergabung dengan Shopee sejak 4 tahun lalu. Menariknya, impresi yang didapat melalui penjualan produknya nyaris sempurna. Hal ini menunjukkan Body Shop berhasil memasarkan produk mereka dengan kampanye sustainable and green beauty.

Untuk mencegah kerusakan alam yang lebih parah di masa mendatang industri kecantikan layak ikut andil untuk menciptakan skema baru dalam industri ini dengan berbagai produk yang eco friendly. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi produsen agar dapat menghasilkan produk yang, natural, clean beauty, cruelty free, dan sustainability.

2. Hybrid and Advanced

Meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat lingkungan menghadirkan tren green beauty yang menjadi peluang sekaligus tantangan bagi industri kecantikan. Kini konsumen di Indonesia juga mulai menyadari pentingnya informasi terkait bahan atau ingredients suatu produk. Dengan demikian konsumen di Indonesia akan memilih produk yang dibuat dengan bahan bermutu dan juga memiliki teknologi terkini.

Kehadiran serum, sheet mask, dan ampoule menjadi wujud dari produk dengan advance technology. Sebagaimana tampak pada hasil analisis Netray yang menunjukkan produk dengan kategori tersebut menjadi salah satu produk yang paling banyak dicari.

Gambar 14. Sheet Mask Sebagai Produk Hybrid dan Advanced

Selain produk dengan teknologi terkini, produk yang memiliki peluang di masa mendatang adalah produk yang berinovasi dengan menggabungkan dua elemen dari kebutuhan konsumen. Seperti halnya tinted moisturizer, serum cushion, serum mascara. Produk dengan jenis tersebut dianggap lebih praktis dan konsumen mendapatkan dua manfaat sekaligus. Dengan demikian. produk-produk dengan advance teknologi dan inovasi hybrid juga dianggap memiliki prospek yang baik bagi pertumbuhan industri kecantikan di masa mendatang.

3. Collaboration

Kolaborasi bisnis pada produk kecantikan kini juga menjadi tren pasar yang banyak meraih atensi. Kolaborasi menghadirkan warna baru bagi masing-masing industri akan inovasi produk yang dihadirkan kepada pasar. Di Tanah Air tren ini mulai muncul dan memiliki respon yang baik, seperti halnya yang dilakukan oleh Dear Me Beauty.

Gambar 15. Eyeshadow Palette Dear Me Beauty x Yupi

Belum lama ini Dear Me Beauty berkolaborasi dengan permen jelly Yupi meluncurkan produk Baby Bears Eyeshadow Palette dan perfect matte lip coat. Dear Me Beauty menjadi salah satu brand lokal yang cukup rajin berkolaborasi untuk menghasilkan warna baru dalam mengemas brandnya.

Gambar 16. Lip Coat Limited Edition Dear Me Beauty x Yupi

Dalam bidang bisnis dan industri tentu kolaborasi bukanlah hal yang baru. Kolaborasi memiliki dampak baik bagi bisnis. Dengan adanya kolaborasi produk akan menghasilkan kebaruan yang menarik. Kebaruan tersebut menjadi hal yang dinantikan oleh para pengguna sehingga model kolaborasi juga menjadi proyeksi industri kecantikan di masa mendatang.

Penutup

Geliat pasar industri kecantikan di Tanah Air memiliki atensi yang cukup baik dalam perkembangannya. Sebagai industri yang terus bergerak produk kecantikan seolah harus terus berinovasi untuk dapat menjawab tantangan zaman. Pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya merawat tubuh juga mampu menciptakan tren kecantikan yang melampaui gender, seperti halnya tren male grooming. Bahkan hal ini diramalkan akan menjadi tren yang cukup berkembang di masa mendatang.

Selain itu, industri syari dengan tren produk halal juga telah lebih dulu hadir dan meramaikan pasar Tanah Air. Hal ini tentunya menjadi salah satu pertimbangan produsen sebagaimana diketahui Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam. Tak hanya itu, pilihan produk halal juga dianggap konsumen mampu menjamin keamanan bahan pembuatan produk tersebut.

Melalui pengamatan terhadap tren pasar saat ini kita dapat memproyeksikan tantangan industri kecantikan di masa mendatang. Tak hanya dilihat sebagai tantangan hal ini juga dapat menjadi peluang, seperti kehadiran tren green beauty dengan produk natural, vegan, dan eco friendly. Serta berbagai tantangan untuk inovasi dengan produk berteknologi tinggi dan juga tren kolaborasi yang memberikan warna baru dalam industri ini di masa mendatang.

Untuk itu, dengan adanya laporan khusus Netray kali ini diharap mampu menawarkan para brand di Tanah Air untuk memproyeksikan keinginan pasar dengan mewujudkannya dalam produk-produk yang terus berkembang menjawab tantangan zaman.

Demikian hasil analisis Netray, simak hasil analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/

More like this

Insight Analisis Sentimen Debat 1-5: Siapa yang Paling Populer?

Netray mengumpulkan hasil analisis sentimen debat capres cawapres untuk melihat bagaimana respons warganet Twitter...

Analisis Sentimen Debat Capres Terakhir; Anies Kembali Unggul

Debat capres terakhir telah dilaksanakan pada Minggu 4 Februari 2024. Ketiga calon presiden memamerkan...

Larangan Impor Pakaian Bekas Lindungi UMKM, Warganet Pertanyakan Maraknya Produk Cina

Pemenerintah mempertegas larangan impor pakaian bekas karena dianggap dapat menggagu industri tekstil dalam negeri...
%d bloggers like this: