HomeAnalisisPariwisata ; Simalakama Pemulihan Ekonomi dan Penyebaran Covid-19

Pariwisata ; Simalakama Pemulihan Ekonomi dan Penyebaran Covid-19

Published on

Hampir tujuh bulan Indonesia berperang melawan pandemi Covid-19. Akhir pandemi yang diprediksi akan selesai pada akhir tahun 2020 sepertinya tidak dapat terwujud. Upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 terus digalakkan. Demikian pula dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang juga digerakkan dari berbagai sektor. Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling rentan namun sekaligus menggiurkan terutama di masa-masa kejenuhan seperti saat ini.

Netray mencoba memantau pembahasan topik seputar pariwisata di media massa dan media sosial terutama ketika dihadapkan dengan kondisi pandemi dan pemulihan ekonomi. Lebih dominan ke arah mana media membingkai topik ini; apakah pada tujuan pemulihan ekonomi ataukah pada kekhawatiran akan kondisi pandemi? Perbincangan di sosial media juga tak luput dari pantauan ini agar dapat dilihat bagaimana opini yang berkembang di media sosial. Berikut hasil pantauan Netray.

Topik Pariwisata di Media Massa

Untuk mendapatkan data artikel berita daring yang sesuai topik, Netray menggunakan kata kunci berikut; bahaya&covid&pariwisata, kluster&covid&pariwisata, pariwisata&covid, dan pariwisata&pemulihan ekonomi. Periode pemantauan adalah 1 September-25 September 2020.

Mengacu pada infografik di atas, dapat diketahui bahwa topik pariwisata ini secara dominan dibahas dengan muatan sentimen positif. Sebanyak 3 ribu lebih artikel dari 124 media mengupas topik ini ke dalam ranah Pariwisata, Kesehatan, Pemerintahan, dan Ekonomi. Dari keempat kategori dominan tersebut dapat disimpulkan bahwa topik pariwisata dibingkai dalam kekhawatiran akan kondisi pandemi sekaligus sebagai upaya pemerintah dalam mendongkrak ekonomi Indonesia.

Pembingkaian Topik Pariwisata dari Perspektif Media Massa

Sebanyak 565 artikel terkait pariwisata selama bulan September dibahas dalam bingkai positif sebagai upaya pemulihan ekonomi. Sementara yang membicarakan pariwisata dalam kaitannya dengan bahaya covid termasuk klusternya hanya berada di angka 30-40 artikel. Menjadi wajar apabila muatan sentimen positif untuk topik pariwisata jauh lebih mendominasi di media massa ketimbang muatan sentimen negatifnya.

Dalam perbincangan topik pariwisata, nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama justru berada di urutan ketiga setelah Joko Widodo dan Anies Baswedan. Baru kemudian disusul Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Hal ini terkait pemberlakuan PSBB jilid II di Jakarta yang tentunya berdampak pada beberapa aturan baru termasuk penutupan sejumlah wisata yang sebelumnya dibuka.

Sementara Wihnutama dan Airlangga Hartato bersinergi menyusun strategi pemulihan ekonomi nasional sektor pariwisata melalui Rapat Koordinasi Pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Rakorpim PC-PEN) di Bintan pada Jumat (22/09/2020) lalu. Kemenparekraf menyiapkan anggaran Rp3,8 triliun untuk berbagai program seperti Hibah Pariwisata, Sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability), Stimulus Reaktivasi Pariwisata, fasilitas hotel dengan 3 kali makan dan snack untuk isolasi mandiri.

Lalu bagaimana dengan perbincangan topik pariwisata di Twitter? Sepakatkah warganet dengan tujuan pariwisata sebagai pemulihan ekonomi?

Perbincangan Topik Pariwisata di Media Sosial Twitter

Dengan menggunakan kata kunci pariwisata, pandemi, covid, liburan, ekonomi, dan wisata, Netray menemukan 16 ribu tweet terkait selama periode 1-25 September 2020. Total 10 ribu akun turut memperbincangkan topik ini dengan frekuensi terbanyak terjadi pada 8 September 2020.

Berbeda dari media massa, di Twitter perbincangan seputar topik pariwisata didominasi oleh sentimen negatif. Apa saja yang menjadi perbincangan warganet sehingga sentimen negatif justru lebih dominan ketimbang sentimen positifnya?

Daerah destinasi wisata Bali menjadi yang paling banyak disebut ketika membicarakan pariwisata, pandemi, dan pemulihan ekonomi. Mengacu pada Top Word rangkuman Netray di atas, dapat diamati bahwa frekuensi kemunculan topik pariwisata dengan ekonomi lebih sedikit daripada pariwisata dengan liburan, pandemi, ataupun covid-19. Selain itu, muncul pula kata psbb hingga influencer. Kira-kira apa saja yang menjadi pembahasan?

Pemulihan Ekonomi

Warganet sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan soal pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata. Sebab, sektor yang paling besar menyumbang devisa negara ini menjadi yang paling terdampak ketika pandemi masuk ke Indonesia. Jadi, apabila pemerintah berupaya menyusun strategi untuk memulihkan ekonomi melalui sektor ini warganet sepakat saja. Yang menjadi masalah adalah ketika alasan pemulihan ekonomi ini sampai harus melupakan kondisi yang tengah darurat terjadi di Indonesia sehingga yang terjadi justru kasus positif terus melonjak. Salah satunya yang disoroti warganet adalah Bali.

Pariwisata Dibuka dan Liburan di Tengah Pandemi

Dengan sepakat pada alasan pemulihan ekonomi maka pembukaan sejumlah tempat wisata menjadi hal yang wajar. Protokol kesehatan yang diterapkan oleh tempat-tempat wisata ini dijadikan semacam penenang kekhawatiran orang-orang di situasi pandemi seperti saat ini. Namun, sejumlah warganet masih tidak sepakat dengan pembukaan tempat wisata. Promosi wisata liburan ke Labuan Bajo oleh influencer pun masih menjadi perdebatan di mata warganet. Warganet khawatir orang-orang akan semakin ingin berlibur dan beramai-ramai datang ke tempat wisata seolah tidak ada pandemi.

Penerapan PSBB yang seharusnya berarti membatasi masyarakat di ruang publik dalam skala besar justru dilaporkan warganet masih terjadi kerumunan di pusat-pusat keramaian seperti yang dicuitkan @KamilaMUmtaz4.

Staycation

Staycation yang ditawarkan selama pandemi juga lebih banyak direspon secara negatif oleh warganet. Hal ini mengingat angka positif covid yang terus merangkak naik hingga September ini. Banyak warganet yang berpendapat bahwa staycation belum waktunya dicoba untuk saat ini.

Bahaya yang mengintai ketika memaksa untuk melakukan staycation masih lebih banyak dikhawatirkan ketimbang tingkat kejenuhan yang dirasakan warganet.

Demikian hasil pantauan Netray terkait topik pariwisata dalam perdebatan antara pemulihan ekonomi dan penyebaran covid-19. Pariwisata melalui media pemberitaan daring terlihat dibingkai dengan muatan positif sebagai upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi. Namun hal ini juga menjadi perdebatan, mengingat sebagaimana dampak dari tingginya mobilitas masyarakat adalah meningkatnya persebaran Covid-19.

More like this

Kasus DBD Meningkat di Indonesia, Warganet Mengeluh Terkena DBD Semakin Banyak

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai meningkat beberapa bulan terakhir di berbagai provinsi Indonesia....

Wacana Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Kasus Diabetes Jadi Beban BPJS

Sejak tahun 2021 lalu, pemerintah sudah menggulirkan wacana penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan...

Insight Analisis Sentimen Debat 1-5: Siapa yang Paling Populer?

Netray mengumpulkan hasil analisis sentimen debat capres cawapres untuk melihat bagaimana respons warganet Twitter...
%d bloggers like this: