HomeAnalisisMensos Juliari Gelapkan Dana Bansos Covid-19, Warganet Merana

Mensos Juliari Gelapkan Dana Bansos Covid-19, Warganet Merana

Published on

Mensos Juliari Batubara menjadi sorotan publik. Setelah berita tertangkapnya Menteri Edhy karena kasus korupsi lobster, kini Menteri Sosial juga terkena Operasi Tangkap Tangan KPK. Kasus korupsi yang menjerat Menteri Juliari Batubara ialah menggelapkan bantuan sosial Covid-19. Mensos diduga menerima suap sebesar 17 miliar rupiah yang digunakan untuk keperluan pribadi. Seperti apa ya, media memberitakan kasus ini? Dan bagaimana ungkapan hati masyarakat yang diwakili oleh warganet? Simak selengkapnya. 

Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan Mensos sebagai tersangka penerima suap. Uang suap yang diterima Mensos tersebut merupakan dana pelaksanaan paket sembako dalam program penanganan Covid-19 yang dilakukan Kementerian Sosial. Anggaran yang digelontorkan untuk perlindungan sosial ini sebesar 234,33 triliun rupiah. Sedangkan anggaran untuk program yang dijalankan oleh Kemensos yakni berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dengan anggaran senilai 41,97 triliun rupiah dan Bantuan Tunai Sembako mencapai 47,32 triliun rupiah. 

Mengulas topik penangkapan Menteri Sosial ini, Media Monitoring Netray melakukan pemantauan selama tiga hari ke belakang untuk melihat keramaian media pemberitaan dan media sosial dalam membahas topik ini. Berikut hasilnya. 

Dengan memasukan kata kunci berupa juliari batubara, mensos, dan korupsi, Netray berhasil menghimpun data sebanyak 1,810 artikel yang diberitakan oleh 94 portal media. Mayoritas berita berasal dari kategori Hukum dan Pemerintahan.

Pergerakan grafik mengalami kenaikan seiring pemberitaan yang terus menggema. Puncak pemberitaan terjadi pada 6 Desember 2020 ketika sorotan media pemberitaan tertuju pada tanggapan Presiden Joko Widodo. Tidak hanya itu, tanggal tersebut juga merupakan hari tersangka Menteri Sosial Juliari Batubara menjalani pemeriksaan di KPK.

Dari beberapa sampel pemberitaan di atas dapat dilihat bahwa yang paling banyak disorot ialah pernyataan Presiden Jokowi yang dengan tegas tidak akan melindungi siapapun yang terlibat korupsi. Selain itu, beberapa staf di bawah pimpinan Menteri Juliari yang terlibat dalam kasus suap pun secara beruntun menyerahkan diri ke KPK.

Mensos Korupsi dari Sudut Pandang Warganet Twitter

Selain melakukan monitoring pada media pemberitaan, Netray juga memantau media sosial Twitter. Bagaimana suara hati masyarakat yang diwakili oleh warganet terkait kasus korupsi bansos oleh Mensos ini? Simak selengkapnya. 

Selama tiga hari topik penangkapan menteri Juliari mendapatkan impresi sebanyak 315,2 juta dengan potential reach mencapai 228,7 juta. Intensitas grafik terlihat semakin menukik tajam seiring pemberitaan yang terus bergulir. OTT Mensos ini terus menjadi sorotan dengan perbincangan warganet sebanyak 87,474 cuitan dan puncaknya terjadi pada 6 Desember 2020. 

Pada puncak grafik, cuitan didominasi oleh beberapa akun populer salah satunya, yakni akun resmi Presiden Indonesia Bapak @jokowi. Beliau menuliskan cuitan berupa keluh kesahnya terhadap pejabat negara yang korupsi. Beliau juga menyampaikan kepercayaannya atas KPK yang telah bekerja secara transparan, terbuka, dan profesional. Terdapat pula cuitan dari portal media pemberitaan @tempodotco yang memberikan informasi bahwa dalam sepuluh hari terakhir, tiga kader PDIP terjerat kasus di KPK. Tidak hanya cuitan di puncak pemberitaan yang mengulas beberapa komentar terkait kasus korupsi yang dilakukan Mensos ini. Beberapa ungkapan kekecewaan juga terlontar dari warganet lainnya. 

Banyak warganet bertanya-tanya keheranan, kenapa masih bisa korupsi? Padahal gaji dan tunjangan sebagai Menteri sudah lebih dari cukup. Seperti cuitan yang dilontarkan oleh @JeromePolin. Cuitan lainnya dari akun @UmarChelsea__75 merujuk pada diri Bapak Juliari bukan sebagai Menteri Sosial tetapi sebagai salah satu kader PDIP, yang mengaku partai orang kecil tapi justru melakukan korupsi bantuan yang ditujukan untuk rakyat kecil.

Top Complaints dan Top Accounts

Gambaran tentang kekecewaan warganet dapat dilihat dari kumpulan Top Komplain berikut. Kemudian beberapa akun yang paling sering mengeluarkan ungkapan kekecewaannya terangkum pada Top Akun Populer berikut.

Jajaran top komplain menyiratkan kata-kata seperti korupsi, suap, goblok, dan kecewa. Beberapa kata-kata tersebut merepresentasikan perasaan kecewa warganet atas korupsi yang dilakukan Menteri Sosial. Seorang pemimpin yang dipercaya untuk mengelola bantuan sosial tetapi justru menyalahgunakannya. Pada kumpulan top akun populer, terdapat akun Presiden @jokowi yang turut serta menyuarakan keluh kesahnya atas kasus korupsi bansos ini. Cuitan Presiden tersebut kemudian mendapatkan banyak impresi dari warganet yang turut andil menyuarakan kekecewaannya. 

Korupsi Meresahkan Masyarakat

Kasus korupsi yang dilakukan pejabat negara ini bukan yang pertama, acap kali mendengar berita tertangkapnya para penjabat negara karena terjerat kasus korupsi. Tidak lelah berharap supaya korupsi di negeri ini semakin berkurang atau bahkan tidak ada. Semoga para pejabat negara dijauhkan dari niat korupsi, besar harapan rakyat agar dapat hidup sejahtera. Sekian analisis dari Media Monitoring Netray, semoga bermanfaat.

More like this

Erina Gudono Masuk Bursa Pilkada Sleman, Publik Cenderung Beri Sentimen Negatif

Nama Erina Sofia Gudono atau biasa dikenal dengan nama Erina Gudono, akhir-akhir ini sedang...

Polemik Ambang Batas Parlemen, Dihapus atau Diubah?

Mahkamah Konstitusi akhirnya memutuskan untuk menghapus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4% pada Kamis...

Melacak Perkembangan Wacana Hak Angket Ganjar, dari Koalisi hingga Pemakzulan

Pasca Pemilu 2024, wacana hak angket muncul sebagai manuver politik guna merespons isu kecurangan...
%d bloggers like this: