HomeCurrent ReportMengintip Perbincangan Warganet Soal Bubble Burst dan Start-up

Mengintip Perbincangan Warganet Soal Bubble Burst dan Start-up

Published on

Istilah bubble burst belakangan ramai menjadi pembicaraan warganet. Istilah yang dalam bahasa Indonesia berarti ledakan gelembung ini diduga menjadi penyebab banyaknya perusahaan rintisan (start-up) berbasis teknologi melakukan PHK pada karyawannya dalam waktu yang hampir bersamaan, seperti Zenius, LinkAja, hingga JD.ID.

Bubble burst adalah pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan naiknya nilai pasar secara cepat terutama pada harga aset. Di sisi lain, inflasi yang cepat itu kemudian diikuti oleh penurunan nilai yang sangat cepat juga atau terjadi kontraksi. Kondisi ini didorong oleh fakta betapa sulitnya start-up mencari pendanaan saat ini. Sebab, kebanyakan start-up melakukan ‘bakar uang’ untuk menggaet pengguna atau konsumen.

Pemberitaan terkait banyaknya perusahaan rintisan yang mem-PHK karyawannya menarik atensi warganet dan menjadi topik utama perbincangan warganet terkait start-up beberapa waktu belakangan. Melalui kategori Top Complaints di bawah, tampak PHK mendominasi keluhan warganet terkait topik start-up.

bubble burst
Gambar 1. Top Complaints warganet dalam topik start up

Merespon persoalan ini Netray memantau perbincangan warganet dengan menggunakan beberapa kata kunci, “start-up, bubble burst, dan perusahaan && start up“. Pemantauan tersebut dilakukan sejak 23 Mei 2022 sampai dengan 29 Mei 2022 dengan hasil sebagai berikut.

Gambar 2. Statistik perbincangan warganet

Hasil pantauan media monitoring Netray di atas memperlihatkan jumlah cuitan warganet yang mencapai 22 ribu didominasi oleh sentimen negatif. Adapun jumlah impresi pada topik ini mencapai 55,4 juta dengan potensi menjangkau 100,7 juta akun pengguna Twitter. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa isu ini ramai diperbincangkan oleh warganet.

Kemudian, jika diamati secara general tampak beberapa kosa kata yang populer dalam perbincangan warganet terkait topik ini. Beberapa di antaranya adalah ekonomi, buruh, pendanaan, diskon, dan beberapa kosa kata lainnya seperti tampak pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3. Kosa kata populer

Diduga Sebabkan PHK Massal, Bubble Burst Jadi Keresahan Warganet

PHK massal di sejumlah start-up dalam waktu yang hampir bersamaan membuat warganet resah. Tidak heran jika perbincangan topik start-up banyak diisi soal opininya terkait fenomena bubble burst, mulai dari kemungkinan alasan fenomena ini terjadi hingga model bisnis apa saja yang akan terdampak.

Gambar 4. Opini warganet terkait start up

Dalam perbincangan ini juga ditemukan bahwa warganet mulai waspada terhadap apa yang terjadi. Fleksibilitas dan peluang inovasi yang terbuka lebar barangkali menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan rintisan ini. Namun di samping itu, warganet menekankan bahwa keberlangsungan hidup suatu perusahaan atau sustainability harus menjadi hal yang dipertimbangkan sebelum mendaftar menjadi karyawan di perusahaan startup.

Gambar 5. Opini warganet terkait start up

Jika diamati dari apa yang disampaikan warganet dalam twitnya, baik dari keresahan, ketakutan, hingga wejangan dari beberapa warganet, terlihat bahwa masyarakat Indonesia yang diwakili oleh warganet mulai sadar dan waspada terkait fenomena ini. Lalu siapa sajakah tokoh dan akun yang banyak mencuitkan dan terlibat dalam perbincangan terkait topik ini?

Gambar 6. Akun populer
Gambar 7. Tokoh populer

Dari gambar 6 dan 7 terdapat beberapa akun yang populer dalam perbincangan warganet seputar start-up dan fenomena bubble burst. Akun @eldidito dan @jonathanend termasuk dua di antaranya yang paling vokal menyuarakan isu ini. Sementara akun lain seperti @trickyinvestor justru menanggapi topik ini secara ringan. Ia mengaitkannya dengan drakor populer yang berjudul sama.

Gambar 8. Opini akun @trickyinvestor dan respon warganet

Melalui akunnya, @trickyinvestor mengomentari topik seputar start-up yang tengah gonjang ganjing dan mengaitkannya dengan drakor populer berjudul Startup yang tokohnya kini telah membintangi drakor dengan judul yang berbeda. Sebagai drama yang pernah booming di Indonesia cuitan ini pun kemudian ramai direspon oleh warganet lainnya dengan cuitan senada.

Di tengah arus pemulihan ekonomi setelah badai pandemi kini dunia tenaga kerja kembali mengalami pergolakan, khususnya tenaga kerja dunia start-up. Fleksibilitas dan gaji yang digadang-gadang menggiurkan tidak menjamin keberlanjutan dari perusahaan rintisan tersebut. Itulah sebabnya para karyawan yang bekerja dengan perusahaan rintisan diharap siap dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi.

Seperti halnya fenomena bubble burst yang dapat menimbulkan efek domino, tidak hanya bagi ketenaga kerjaan melainkan juga pada kondisi perekonomian Indonesia.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID

More like this

Pantauan Banjir Demak dan Kontroversi Bansos Pemerintah

Bencana banjir sempat mengepung wilayah Demak dan sekitarnya beberapa waktu yang lalu. Curah hujan...

Kegetolan Tim Anies-Imin dalam Topik Gugatan PHPU

Komisi Pemilihan Umum akhirnya resmi mengumumkan hasil rekapitulasi Pilpres 2024 pada Rabu malam (20/3)....

Bagi-Bagi Produk Gratis, Campaign #HariBebasBauBadan Deorex Tuai Pujian

Dalam memperingati hari jadi, PT Modiva International melalui brand Deorex merayakannya dengan membagikan ribuan...
%d bloggers like this: