HomeAnalisisLaporan Mingguan Capres - Cawapres Pilpres 2019: 25 - 31 Maret 2019

Laporan Mingguan Capres – Cawapres Pilpres 2019: 25 – 31 Maret 2019

Published on

Dilihat dari Top Media, detik.com, kompas.com, dan antara.com masuk ke dalam Top 5 media yang memberitakan topik Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga. Namun, republika.co.id dan merdeka.com hanya masuk dalam Top 5 media peliput topik Jokowi-Ma’ruf Amin. Sedangkan tempo.co  dan jawaposnationalnetwork.com hanya masuk dalam Top 5 media peliput topik Prabowo-Sandiaga.

Persiapan dan pelaksanaan debat capres putaran keempat menyumbang sentimen positif untuk Jokowi-Ma’ruf Amin. Tidak hanya untuk pasangan 01, topik tersebut juga menjadi Top Issue bagi pasangan Prabowo-Sandiaga. Selain itu, isu yang mendominasi pasca debat pada akhir minggu ini yakni seputar pertahanan negara yang dianggap lemah oleh Prabowo. Kemudian mendapat tanggapan dari Jokowi dengan mengatakan Prabowo seolah meragukan TNI. Isu tersebut justru masuk dalam Top Issue pada kedua pasangan.

Di media sosial, tagar yang sering digunakan adalah #Pilih01BajuPutih dan #jokowi dengan muatan positif untuk Jokowi-Ma’ruf sebagai respon warganet yang mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin pasca-debat putaran keempat. Sementara #PrabowoMenyappaBalidanNTB dan #INAelectionObserverSOS merupakan tagar bermuatan positif untuk Prabowo-Sandiaga. Di sisi lain, akun yang paling banyak membicarakan Jokowi-Ma’ruf di Twitter adalah @FaGtng dengan sentimen positif. Sedangkan akun yang paling banyak membicarakan Prabowo-Sandiaga adalah @PadiOyan  dengan sentimen positif.

More like this

Insight Analisis Sentimen Debat 1-5: Siapa yang Paling Populer?

Netray mengumpulkan hasil analisis sentimen debat capres cawapres untuk melihat bagaimana respons warganet Twitter...

Analisis Sentimen Debat Capres Terakhir; Anies Kembali Unggul

Debat capres terakhir telah dilaksanakan pada Minggu 4 Februari 2024. Ketiga calon presiden memamerkan...

Larangan Impor Pakaian Bekas Lindungi UMKM, Warganet Pertanyakan Maraknya Produk Cina

Pemenerintah mempertegas larangan impor pakaian bekas karena dianggap dapat menggagu industri tekstil dalam negeri...
%d bloggers like this: