HomePendidikanTanggapan Warganet untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Masa Pandemi

Tanggapan Warganet untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Masa Pandemi

Published on

Masa pengenalan lingkungan sekolah di kala pandemi menarik untuk diperbincangkan. Seperti diketahui, bulan Juli merupakan awal tahun ajaran baru bagi para siswa. Setelah masa penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara daring pada bulan Juni, kini awal mula pengenalan sekolah pun dilakukan serupa. Para peserta didik baru tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) disambut kedatangannya melalui Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring.

Dikutip dari Wikipedia, berdasarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016, tujuan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah antara lain yakni mengenali potensi diri pada siswa baru. Kemudian membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Menumbuhkan motivasi semangat dan perilaku positif seperti kejujuran, kemandirian, dan sikap saling menghormati keanekaragaman. 

Lantas bagaimana tanggapan warganet tentang masa pengenalan lingkungan sekolah secara daring tersebut? Apakah perbedaan euforia yang dirasakan para siswa? Simak ulasannya di bawah ini. 

Dilihat dari gambar Top Words di atas, secara garis besar perbincangan warganet seputar kesan atau pendapat tentang mpls yang masih berlangsung pada beberapa sekolah. Terlihat dari jajaran kata utama yang terangkum dengan ukuran paling menonjol adalah kata mpls, semangat, sekolah, angkatan 2021. Kaum milenial yang kali ini sering disebut sebagai anak angkatan pandemi berbondong-bondong mencurahkan isi hati mereka tentang kegiatan tersebut pada media sosial Twitter hingga menduduki trending. Seperti apa gambaran statistiknya? 

Penasaran dengan impresi warganet, Media Monitoring Netray melakukan pemantauan selama sepekan yakni pada tanggal 7-13 Juli 2021. Hasilnya kegiatan masa pengenalan sekolah tersebut menarik interaksi warganet sebanyak 76,8 juta impresi. Kemudian sebanyak 42,6 ribu tweets menggema di Twitter dengan kata MPLS bertengger dalam jajaran trending

Puncak perbincangan terjadi pada 12 Juli 2021 bertepatan dengan trending-nya topik MPLS di Twitter. Dari 42,6 ribu tweets warganet, didominasi tweets bersentimen negatif sebanyak 13,6 ribu. Lantas apa yang menjadi bahasan warganet hingga menyumbang tweets bersentimen negatif? 

Melalui fitur tweets popular dengan sentimen negatif di atas, dapat terlihat bahwa pembahasan bersentimen negatif didominasi seputar attitude para peserta didik baru. Warganet mengeluhkan tentang sikap para siswa baru yang dinilai kurang sopan. Cuitan @schfess lantas mendapat ribuan impresi dari warganet lainnya yang merasa sependapat dengan cuitan akun tersebut.

Selain tweet populer dengan sentimen negatif di atas, ternyata masih banyak pula cuitan dari warganet lainnya yang mengeluhkan sikap para peserta MPLS. 

Beberapa cuitan di atas menggambarkan selama kegiatan MPLS berlangsung para peserta didik baru dianggap bersikap kurang sopan. Sebagai kakak kelas, petugas MPLS, ataupun anggota OSIS, warganet yang menuliskan cuitan di atas merasa tidak nyaman dengan perilaku peserta MPLS. 

Puncak Perbincangan 12 Juli 

Pembahasan MPLS memuncak di Twitter pada hari Senin tanggal 12 Juli. Sebab hari tersebut merupakan hari pertama para siswa memulai kegiatan MPLS di awal tahun ajaran baru. Seperti apa antusias pembahasan warganet hingga menempati trending

Pada puncak trending, pembahasan warganet dipenuhi dengan nada cuitan bersentimen positif. Meski masih terdapat beberapa sentimen negatif, tetapi tweets bernada positif menempati tweets populer. Mayoritas cuitan tersebut berisi ungkapan semangat yang ditujukan bagi para peserta didik baru dalam mengikuti kegiatan MPLS.

Nostalgia Masa-Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah 

Ungkapan semangat yang dicuitkan pada media sosial Twitter, kemudian melebar pada diskusi cerita nostalgia masa MPLS. 

Cerita pengalaman masa MPLS di atas, menyiratkan bahwa warganet rindu momen bertemu dengan orang tanpa merasa was-was. Betapa asyiknya melakukan kegiatan secara offline, melibatkan orang banyak tanpa harus menjaga jarak. 

MPLS Daring Bikin Pegal 

Masa pengenalan lingkungan sekolah biasanya dilakukan selama kurang lebih satu minggu. Kegiatan MPLS bisa berlangsung selama berjam-jam tergantung pada agenda masing-masing sekolah. Selama seminggu itu pula, para peserta didik harus duduk di depan laptop untuk menghadiri kegiatan. Hal itu membuat para peserta MPLS merasa lelah, pusing, hingga pegal karena duduk terlalu lama.

Top Fasilitas 

Pada rangkuman Top Facilities dipenuhi oleh nama-nama sekolah menengah atas yang paling sering menjadi topik pembicaraan. Sekolah-sekolah tersebut adalah sekolah yang pelaksanaan MPLS dimulai hari Senin, 12 Juli 2021. Dalam pelaksanaannya, beberapa sekolah tersebut menarik perhatian warganet sehingga nama sekolahnya muncul dalam jajaran fasilitas yang dirangkum Netray. 

Penutup 

Masa pengenalan lingkungan sekolah merupakan kegiatan wajib berdasarkan anjuran pemerintah. Melalui MPLS peserta didik dapat mengenal lingkungan sekolah, guru, staf, dan segala sarana dan prasarana yang ada di sekolah. MPLS juga dianggap sebagai ajang untuk melatih mental, sikap, perilaku, dan kedisiplinan siswa. Tak heran apabila terdapat siswa yang dinilai kurang sopan lantas menuai sorotan di kalangan senior. Demikian analisis Netray.

More like this

Lifestyle Fancy Penerima KIP Kuliah Jadi Ajang Kritik Warganet

Program pemerintah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kembali menjadi sorotan warganet setelah sebuah akun...

Ekskul Pramuka Tak Lagi Jadi Wajib, Pro dan Kontra Aturan Menteri Nadiem

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menetapkan aturan baru yakni ekstrakurikuler Pramuka tak lagi wajib bagi...

Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia di Jerman, Kampus dan Guru Besar Terlibat Modus Magang Ferienjob

Bekerja paruh waktu kerap menjadi pilihan mahasiswa perguruan tinggi untuk menambah pengalaman atau uang...
%d bloggers like this: