HomePemerintahGempar Desain Istana Negara Baru, Menjala Suara Warganet Hingga Arsitek

Gempar Desain Istana Negara Baru, Menjala Suara Warganet Hingga Arsitek

Published on

Rencana pemindahan ibu kota negara dari wilayah DKI Jakarta ke Kalimantan Timur masih terus berlanjut. Setelah melalui proses perencanaan yang cukup panjang, tahun ini rencananya akan dilakukan proses peletakan batu pertama (groundbreaking). Hanya saja masih ada beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah. Salah satu PR penting adalah terkait desain istana negara. Entah bagaimana soal desain ini menjadi viral di sosial media.

Publik digital membicarakan dua buah gambar yang dianggap sebagai desain istana negara baru setelah nanti pindah ke Penajam Paser. Warganet merasa gelisah jika salah satu dari gambar ini benar-benar akan diterapkan menjadi istana negara. Banyak aspek dari desain tersebut dinilai kurang pas untuk diwujudkan.

Agar perbincangan di media sosial terkait topik ini lebih jernih lagi, Netray Media Monitoring melakukan pemantauan linimasa Twitter. Pemantauan kali ini dilakukan dengan mencermati sejumlah akun yang turut serta memviralkan gambar desain istana negara di dunia maya. Simak pemaparannya di bawah ini.

Pemantauan Kata Kunci Istana Negara di Sosial Media

Menggunakan kata kunci desain dan istana negara selama periode 28 Maret hingga 3 April 2021, Netray menemukan sejumlah fakta awal sebagai entry point analisis. Pertama adalah dengan menilik grafik Top Words

istana negara

Dari sini bisa terlihat bahwa desain istana negara yang dibuat oleh seniman Nyoman Nuarta ini adalah hasil sayembara yang diadakan oleh pemerintah. Muncul penolakan terhadap desain ini dari ranah masyarakat. Yang paling mencolok datang dari beberapa asosiasi arsitek Indonesia.

Desain awal ini dinilai tidak mencerminkan kebutuhan arsitektur Indonesia masa kini. Kritik asosiasi tersebut antara lain desain tidak merefleksikan kemajuan peradaban, komitmen pembangunan berkelanjutan, tidak mengutamakan tema ‘forest city’ yang berwawasan lingkungan, dan mengadopsi teknik metafora yang sudah ketinggalan zaman.

Selanjutnya pemantauan dapat dilakukan dengan menilik grafik Top Accounts. Terlihat sejumlah akun yang mendapat impresi tertinggi dalam topik perbincangan. Cuitan dari Presiden Joko Widodo yang merespons kritik publik mendapat impresi tertinggi sesuai dengan kata kunci. Presiden berencana akan kembali mengundang para arsitek untuk memperkaya perspektif desain istana yang baru.

Akun Twitter media massa nasional juga meraup sejumlah interaksi dengan warganet. Dalam grafik di atas terlihat akun milik Vice Indonesia dan Narasi menempati posisi kedua dan ketiga di bawah akun milik Presiden. Keduanya sama-sama menyoroti kritik asosiasi arsitek terhadap desain awal istana negara.

Selama periode pemantauan, Netray menemukan 970 cuitan dari warganet yang mengandung kata kunci. Perbincangan mulai muncul sejak tanggal 29 April 2021 dan grafik peak time mengalami peningkatan secara non linier. Impresi warganet Twitter terhadap cuitan tersebut terpantau sebanyak 226,3 ribu reaksi. Dan perbincangan secara potensial dapat menjangkau 77,4 juta akun.

Desain Istana Negara dari Perspektif Arsitek di Linimasa 

Meskipun sudah dipantau menggunakan kata kunci, hasilnya dirasa belum menggambarkan kondisi perbincangan secara utuh. Netray mengembangkan pemantauan menggunakan teknik pemantauan akun (account monitoring) agar mendapatkan analisis lebih luas lagi.

Dari linimasa pada periode pemantauan, Netray mengambil dua akun Twitter milik arsitek yang ikut meramaikan perbincangan. Mereka adalah Rizki Dwika di @rizkidwika dan Ogie Hartantyo di @ogiehart. Keduanya merupakan pemerhati arsitektur yang aktif di sosial media.

Akun @rizkidwika membuat utas singkat untuk menyampaikan rasa heran terhadap desain istana negara yang baru. Di awal utas ia menduga ada perubahan rencana desain dari pemerintah. Ia mengatakan bahwa desain yang diubah adalah desain yang memenangkan sayembara. Sebuah bangunan dengan konsep “atap besar” yang menjadi ciri khas rumah vernakular di Indonesia.

Lantas desain yang baru merupakan bentuk metaforis dari lambang nasional, yakni burung garuda. Menurut Rizki, pendekatan metaforis ini sebenarnya sudah lama ditinggalkan oleh arsitek kontemporer. Mengapa pemerintah kini masih menerapkan pendekatan yang semacam ini?

Lain halnya dengan Ogie Hartantyo, dalam cuitannya ini ia sedikit berkelakar bahwa desain istana negara yang baru mengingatkannya pada karakter animasi Jepang. Akun ini juga hanya mencuit gambar rancangan bangunan dan menambah caption pertanyaan “Bagaimana?”.

Cuitan ini banjir respon. Lebih dari 12 ribu favorites dan 1300-an retweet yang ia dapatkan. @ogiehart termasuk akun yang membuat perbincangan ini menjadi viral di sosial media saat pertama kali naik pada tanggal 29 Maret 2021.

Pemerintah sendiri nampaknya masih akan menggodok rencana pembangunan istana negara serta kompleks ibu kota yang baru di Kalimantan Timur. Jika rancangan ini masih dipertahankan, pemerintah seyogyanya mengajak arsitek dengan pendekatan kontemporer untuk memperbaiki desain agar tetap sesuai visi pembangunan kawasan baru. Selanjutnya giliran memantau jalannya proyek pembangunan agar tidak dikorupsi lagi seperti mega proyek pemerintah di masa lalu.

More like this

Melihat Citra Polisi di TikTok yang Dominan dengan Kasus Ferdy Sambo

Kasus pembunuhan yang menyeret Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka jadi perbincangan hampir di...

Kategori Entertainment Dominasi Berita Perayaan HUT RI ke-77 di Istana Negara

Kemeriahan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 di Istana Negara menggema...

Menilik Impresi Film KKN di Desa Penari di Twitter

Film horor KKN di Desa Penari akhirnya tayang di bioskop. Meski penayangannya sempat tertunda...
%d bloggers like this: